Utamapos.com, Pekanbaru – Pemuda LIRA Provinsi Riau (27/10/2021) bersilaturahmi dengan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Meranti di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti
Ingin mempertanyakan terkait proyek pengadaan Laboratorium Multimedia untuk SD dan SLTP usulan POKIR tahun 2016 dari mantan ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti Bapak Fauzi Hasan.
Datangnya Pemuda LIRA Provinsi Riau ke Dinas Pendidikan Meranti dikarenakan ketika Ketua Pemuda LIRA Danil Saragi S.H berbincang melalui Via telpon dengan bapak Mulyadi
Direktur CV Muna Bersaudara sebagai salah satu kontraktor dalam pengerjaan proyek ini
Daniel Saragi S.H, menanyakan pengadaan barang apa saja yang dibeli dan dimana lokasi proyek pengadaan ini pak mulyadi?
Namun pak Mulyadi menjawab dengan nada yang agak marah dan ketakutan” benar kita yang mengadakan dan lokasi pengadaan dan jenis barang silakan saja tanya ke dinas pendidikan Kab Meranti
Ketua Divisi Hukum Pemuda LIRA Provinsi Riau Sahrul S.H mengangap ada kejanggalan dari pernyataan kotraktor proyek pengadaan laboratorium itu,
Beliau mengatakan pada awak media ”Tidak mungkin kontraktor yang menang lelang dalam pengadan proyek tidak tahu pengadan barang yang akan dibelikan serta dimana lokasi pengadaan proyek tersebut,
itu sangat mustahil dan terkesan mengada-ngada serta ditutup tutupi.
Dan kita menduga bahwa proyek ini bukan pak Mulyadi yang mengerjakan melainkan orang lain yang mengerjakannya dan terkesan CV Muna Bersaudara hanya di pinjam pakai.
Ia menambahkan dengan anggaran 3,2 milyar dan kerugian negara ketika di audit 1,6 milyar, tentu ada barang yang sudah dibeli
karena ada pengurangan kerugian negara dari total 3,2 milyar maka mustahil kontraktor tidak tahu barang yang mereka beli.
Sekretaris Pemuda LIRA Provinsi Riau Tri Galuh Swito S.H juga ikut turut berkomentar saat ditanya oleh awak media
Beliau mengatakan” ia meragukan CV yang menang proyek pengadaan ini, karena pengadaan laboratorium ini berbasis software
Tentu ada orang yang membuat perangkat lunak itu, tentunya orang tersebut harus mempunyai sertifikasi. Ia menduga adanya penunjukan secara sepihak pemenang lelang ini
Karena dari 30 peserta yang mengikuti pelelangan proyek banyak PT dan CV besar yang ternama, dan apa mungkin CV Muna Bersaudara mempunyai sertifikasi untuk pengadan ini tentu hal ini menjadi pertanyaan yang besar.
Ketika Pemuda LIRA Provinsi Riau bersilahturahmi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Meranti yang langsung disambut langsung oleh Kepala Dinas bapak Sukirno mengatakan” Mohon maaf lah saya sendiri sama sekali tidak tahu
Bahkan saya sudah Tanya ke semua pegawai yang ada dikantor mereka sama sekali tidak tahu pengadaan proyek laboratorium ini, bahkan kita sudah cek arsip yang ada dikantor tapi tidak menemukan data apapun mengenai proyek ini mungkin sudah dimusnahkan”.
“Saya bahkan terkejut kenapa tiba-tiba ada masalah di dinas pendidikan ini, saat disuruh mengembalikan uang kerugian negara saya pun terkejut uang apa sebanyak ini, saya menduga mungkin ini uang korupsi makanya dikembalikan, lalu saya kembalikanlah uang itu dengan menyetor langsung ke kas daerah melalui bank Riaukepri.
Danil saragi S.H menyampaikan pada awak media bahwa saat bersilaturahmi waktu itu sempat menanyakan uang ini berasal dari mana dan siapa yang menyerahkan ke Kadis.
Pak Sukirno mengatakan” Saya juga bertemu dengan orang yang menyerahkan uang ini ke dinas pendidikan yaitu PPTK dalam proyek itu namanya syafrizal
Ketika saya Tanya ini uang apa dan apa yang terjadi sebenarnya? , Syafrizal mengatakan” itulah dulu ada pengadaan proyek labor, namun terjadi masalah dan saya hanya menerima 300 juta proyek ini, dan saya tidak tahu pulak akan terjadi masalah seperti ini.
Pak kirno juga menanyakan “dari mana engkau dapat duit sebanyak ini jal dan dalam waktu sekejap cuman 3 hari, namun dia tidak menjawab pertanyaan saya serta dari raut wajahnya saya kira ada orang yang ada dibelakang dia yang menyerahkan duit itu ke dia yang sengaja ditutup tutupi.
Pak kirno menyampaikan ke Pemuda Lira Provinsi Riau saat diskusi terkait kasus pengadaan laboratorium ini ” besar kemungkinan proyek ini fiktif, dan berniat dari awal untuk korupsi, karna ketahuan saja makanya uang ini dikembalikan, kalau tidak ketahuan mana mungkin uang sebanyak ini dikembalikan, serta pasti ada orang dibelakang syafrizal ini karena mana mungkin sebanyak itu bisa diperoleh dalam waktu sekejap.
Ia juga menyampaikan ke pada Pemuda LIRA “Silahkan saja pemuda lira cek dilapangan di 5 sekolah yang ada didesa sungai tohor, dan tanjung samak, kalau mereka tidak tahu besar kemungkinan proyek ini fiktif.
Dari informasi yang pemuda LIRA dapatkan dilapangan, Danil Saragih, S.H mendesak Kejati Riau untuk menyelesaikan kasus ini, karena besar kemungkinan ada keterlibatan dari orang yang mengusulkan Pokir ini yang sengaja bermain-main dalam kasus ini. Jika tidak mampu juga Kejati Riau untuk menyelesaikan kasus pengadaan laboratorium yang diduga kuat fiktif ini, maka dalam waktu dekat kita akan laporkan ke polda Riau, karena Kejati Riau lambat dan tidak mampu menegakan keadilan dalam kasus ini.
sahrul SH
editor nez