Entah apa yang terfikir, ditengah larangan pungutan sekolah, fihak sekolah tetap melaksanakan pungutan kepada wali murid.
Lebak – Meski diketahui untuk saat ini, pemerintah telah melarang adanya pungutan di sekolah negeri, namun ada saja alasan pihak sekolah untuk membenarkan sejumlah pungutan yang bisa dikategorikan sebagai pungutan liar (pungli) kepada wali muridnya.
Salah satunya, adalah kegiatan study tour yang biayanya juga tidak sedikit biayanya sangat fantastis, biaya ini merupakan salah satu dari sekian banyak jenis Pungli kerap dilakukan pihak sekolah di semua tingkatan pendidikan. Bahkan hal ini menjadi keluhan dari sebagianya orang tua/wali murid yang kemampuan ekonomi lemah.
Seperti di SMA Negeri 1 Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten, yang akan mengadakan kegiatan study tour ke Bandung (Jawa Barat) Dan menetapkan dengan memungut biaya yaitu sebesar Rp960.000/siswa/i Study tour ke Bandung itu direncana akan berangkat pada bulan depan 2024 mendatang.
Menurut Beberapa Orang siswa SMA Negeri 1 Cilograng yang tak mau disebut namanya, dia mengatakan ini merasa keberatan dengan adanya biaya study tour yang memberatkan orang tua. Biayanya itu bisa dibilang mahal, Alangkah baiknya menurut kami selaku orang tua siswa kegiatan tersebut dilakukan dilingkungan sekolah.
Sementara sambungnya, Untuk study tour di SMA Negeri 1 Cilograng itu apa sih manfaatnya…? karena dengan bagi mana pun itu jelas kami harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal.
Kalau bisa study tour jangan diadakan, kami selaku orang tua siswa sangat khawatir apalagi melihat berita di tv,meddos, dan berita-berita lainya yang sudah menyebar,mending acaranya yang lebih berpardah aja,kami berharap kegiatan study tour jangan diadakan.pungkas orang tua siswa/i yg ingin namanya dirahasiakan dipemberitaan.
Dikonfirmasi via WhatsApp kepala sekolah SMAN 1 Cilograng “H. UUNG” kegiatan study tour merupakan program OSIS bukan program sekolah panitia dan dananya dari anak silahkan tanya kepembina OSIS dan ketua OSIS,ketua kls Xl sekarang juga OSIS sedang musyawarah kembali,kebetulan sekarang di Sekolah saat ini sedang diskusi itu,tugas kepala mengijinkan atau tidak mengijinkan bukan keranah anggaran,yang sedang bicara dipijak travel.
Emang kalau mau majau itulah resikonya, bagi kepsek kalau gak ada kegiatan syukur bebas resiko,tapi anak Cilograng kan mau hidup maju katanyaa.
Kesimpulannya tetap jadi tapi lokasi tidak lewat Subang yang pusing kepala sekolah.terang kepala sekolah SMAN 1 Cilograng.
Terpisah salah satu orang tua siswi SMAN 1 Cilograng,sebetulnya di SMAN 1 Cilograng itu kegiatan bukan kegiatan Study tour aja banyak kegiatan lain yang biayanya membebani orang tua siswa/i seperti kegiatan renag itu pun mau tidak mau diharuskan, kegiatnya hanya renang saja,kami selaku orang tua siswa/i meminta ke pihak sekolah coba kegiatnya yang lebih bermanfaat.ungkapnya.
Dikonfirmasi ketua OSIS dan pembina OSIS maupun wakil kepala Sekolah SMAN 1 Cilograng disekolah tidak menemui tim wartawan, hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban.
Besambung…………….
(Rudi/Tim red)