Lebak – Sekolah Dasar Negeri ( SDN 2 girimukti desa girimukti Kecamatan cilograng kabupaten lebak provinsi banten diduga melakukan pungutan liar,pungutan liar yang diduga dilakuan oknum kepala sekolah dan komite sekolah dilakukan untuk kenaikan kelas dan kelulusan,dengan jumlah 110 siswa/i.
Hal itu dilakukan dengan menarik sumbangan dalam persiapan Perpisahan yang tidak sesuai dengan aturan Kemendikbud.
Dalam ketentuan itu Sudah jelas Pasal 9 ayat (1) Permendikbud nomor:44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan sumbangan biaya pendidikan menyebutkan Satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dan/atau pemerintah daerah dilarang memungut biaya satuan pendidikan.
Berdasarkan keterangan orang tua siswa dan masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya dengan estimasi biaya Rp.125.000,- (seratus dua puluh lima puluh ribu rupiah) persiswa/i.nominal dan waktu pun ditentukan jatuh tempo tgl 12 juni 2023.dalam pernyataan orang tua siswa/i yang disaksikan komite sekolah dan sekertaris maupun dewan guru.
Dalam Pasal 181 huruf d .PP Nomor:17 tahun 2010 Pendidik dan tenaga Pendidikan baik perorang maupun kolektif,dilarang melakukan pungutan kepada peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan.
Dikonfirmasi kepala sekolah via WhatsApp, terkait iuran untuk kenaikan kelas dan perpisahan, “Ruslan” dengan alasan, kepala sekolah menyebutkan itu program komite dan itu hasil musyawarah orang tua siswa/i, untuk lebih jelasnya silakan dantang kesekolah,itu urusan komite,maap jangan asal dengar tolong konfirmasi dulu data yang otentik.singkatnya
Terpisah dikonfirmasi perwakilan Tim dari panitia Sekolah via WhatsApp “Ujat” hanya mengirimkan bukti hasil musyawarah orang tua siswa/i dan dalam buku hadir tertera beberpa orang tuasa siswa/i yang tidak menghadiri musyawarh tersebut,bahkan untuk iuran ditentukan sebesar 1.25000(seratus dua puluh lima ribu) dengan jumlah siswa 110 siswa/i di SDN 2 girimukti.(rudi/red)
Komentar