Utampos.Com jambatan Lubuk Alung Timur yang menghubungkan Nagari Balah Hilir dengan Nagari Sikabu dan Korong koto buruak kondisinya sangat mengkhawatirkan, bahkan tidak bisa lagi di lalui kendaraan.
Jembatan megah ini di bangun memakan anggaran kurang lebih 25 Miliar menggunakan dana APBN. Namun kondisinya saat ini sangat mengkhawatirkan pengguna jalan.
Kondisi rawan jembatan kayu gadang lubuk alung ini di sebabkan tidak lagi mampu menampung beban, dimana saat tinggi curah hujan yang terjadi sejak sabtu sore sampai minggu (7/5/2023) siang membuat debit air sungai batang anai melimpah.
Seperti diketahui, jembatan kayu gadang lubuk alung ini pernah ambruk pada tahun 2017 lalu dan dibangun kembali melalui dana bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai kurang lebih 25 Miliar yang dikerjakan pada pertengahan tahun 2020.
Sekelumit persoalan pun terjadi dalam masa pembangunan Jembatan yang dilaksanakan Oleh PT. Maidah Rekajaya itu mulai dari lambatnya progres pembangunan sampai terjadinya kecelakaan kerja yang menelan korban 1 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka-luka, semua itu di duga karena kelalaian pihak kontraktor.
Pada tanggal 19 Agustus 2021 BNPB yang di wakili oleh Sekretaris Utama Lilik Kurniawan meresmikan jembatan yang di beri nama Jembatan Kayu Gadang sast itu di hadir Bupati Padang Pariaman H. Ali Mukhni, Forkopimda dan Para Pejabat daerah lainnya.
Saat di konfirmasi awak media Zulaspa Ilham Selaku Sekretaris DPD Pekat IB Padang Pariaman mengatakan, melihat kondisi jembatan kayu gadang ini kita sangat miris dan menduga pembangunan jembatan ini dikerjakan dengan asal jadi dan kejar tayang oleh pihak kontraktor.
Pihak pengawas pun harusnya sudah menghitung dengan detail terhadap jembatan ini, mulai jenis material yang akan di pakai, debit air sungai batang anai, kelas jalan dan jenis beban kendaraan yang akan melewati serta struktur tanah untuk bantalan jembatan semua pasti sudah di hitung dan di kaji dengan matang
Jadi, kita selaku ormas Pekat IB sangat menyayangkan dengan dana yang cukup besar lebih kurang 25 miliar, namun tidak sampai 2 tahun setelah Jembatan di resmikan kini sudah mengalami kerusakan.
“Kami dari Ormas Pekat IB. DPD Padang Pariaman akan koordinasikan persoalan ini dan menyurati pihak-pihak terkait termasuk pihak Kepolisian dan Kejaksaan untuk melakukan pemeriksaan, mulai dari kontrak tender sampai dengan pelaksanaan pembangunan kontruksi jembatan Kayu Gadang ini, jangan sampai ada oknum yang membuat negara dirugikan” sebutnya.
Kondisi jembatan kayu gadang saat ini mengkhawatirkan, Ilham menghimbau masyarakat agar berhati hati jangan memaksakan diri untuk melintasi jembatan tersebut.
“Jika rasanya membahayakan lebih baik berputar melalui kampung apar atau singguling jembatan koto buruak nagari lubuk alung. Semoga tidak ada korban jiwa kedepannya” harap Ilham.
Kondisi jembatan kayu gadang lubuk alung semakin mengkhawatirkan sekira pukul 23.00 WIB, Minggu (7/5/2023) akhirnya tidak kuat menahan beban sehingga 1/3 jembatan ambruk ke dasar sungai.
Kejadian ini sangat mengagetkan warga korong kayu gadang dan korong kampung sabalah, karena kejadiannya begitu cepat.
Sampai berita ini diterbitkan, informasi yang dirangkum di lapangan tidak ada kendaraan atau warga yang menjadi korban, karena dari Minggu pagi akses jalan sudah di tutup dan di beri rambu-rambu,(Tim).
Laporan Sekretaris DPD Pekat IB Padang Pariaman, Zulaspa Ilham