Alahan Panjang, 29 Agustus 2023-Utamapos.com.
Sieiring dengan terus meningkatnya kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Kabupaten Solok, dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok terus berbenah dengan disegala sektor, baik sektor destinasi melalui pokdarwis dan pengelola wisata maupun pembekalan dan peningkatan SDM .
Pada kegiatan kali ini difokuskan ke sosialisasi , pembinaan implementasi CHSE untuk keselamatan ( SAFETY ) pada destinasi wisata non air bagi pelaku usaha wisata / pokdarwis.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh sekitar 40 peserta dengan hari pertama materi oleh kepala kantor cabang kejaksaan alahan panjang dengan pembekalan sudut pandang pariwisata dimata hukum bebas pungli, hal ini merupakan aspek yng sangat penting dan banyak sekali ditemukan di destinasi wisata dengan banyaknya kita temui parkir liar, pungutan masuk tak resmi dan berbagai macam pungli lainnya yg membuat pengunjung tak merasa aman berwisata. Hal ini perlu diamputasi agar destinasi wisata dikabupaten solok benar benar bebas pungli dan aman dari preman. Kemudian materi dilanjutkan oleh Polres solok dengan materi tentang pungli ,penyelamatan aset dan keamanan. Kalaupun seandainya terjadi hal hal yang membuat pengunjung tak nyaman, pengelola destinasi harus bisa mengatasi kondisi dengan tetap melakukan komunikasi dengan pihak keamanan, kita harus bisa menciptakan kondisi aman agar pengunjung nyaman menghabiskan uangnya di Kabupaten Solok.
Pada hari kedua materi dilanjutkan oleh Pol PP yang mempunyai peranan penting dalam penegakan PERDA , Damkarpun ikut memberikan pembekalan jika nanti ada kebakaran akibat tabung gas elpiji dan lain lainnya.
Materi yang tak kalah penting adalah penyelamatan di air oleh Basarnas provinsi sumatera barat . Para peserta di kenalkan dengan perahu karet , cara pengoperasiannya serta proses penyelamatan korban tenggelam diwisata air ( Danau ). Jangan sampai ada wisatawan yang tenggelam dan pemilik / pengelola wisata mencebur kedanau sementara dia tidak bisa berenang dan tidak tau standar untuk penyelamatan yang akhirnya memakan korban tambahan.
Destinasi kita kabupaten solok hampir 80% beresiko tinggi , tapi makin tinggi resiko peminatnya pun makin bertambah. Mereka mau bayar mahal dengan resiko yang sangat tinggi tersebut, kita ada goa , gunung, danau, bukit, air terjun dan banyak lagi, sebagai pengelola kita harus menciptakan rasa aman nyaman bagi pengunjung.
Dikegiatan kedepan kita berencana akan memaksimalkan pelatihan penyelamatan di air dengan Basarnas dengan waktu yang lebih panjang dan kita berharap semua tim penyelamat destinasi wisata mempunyai sertifikat penyelamat resmi.
“Kita berharap pariwisata kabupaten solok lebih maju lagi, baru lebaran kemaren lho macet panjang selama satu minggu lebih dari simpang lubuk selasih sampai ke alahan panjang akibat ramainya pengunjung, koreksi dan masukan untuk dinas pariwisata sangat diharapkan, semoga uang pengunjung yang datang ke kabupaten solok habis dan tidak dibawa pulang lagi , dan dijemput lagi untuk dihabiskan di solok “ ujar Kabid Pengembangan destinasi Pariwisata Rince Kusmala Dewi, SE. MM yang membidangi kegiatan sosialisasi ini. ABD21