Aplikasi pinjaman online seperti EasyCash terus menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan dana cepat, terutama di tengah tekanan ekonomi. Pada tahun 2025, EasyCash—yang sudah diunduh lebih dari 10 juta kali menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan.
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada konsekuensi berat yang harus dihadapi jika pengguna gagal membayar cicilan tepat waktu.
Lalu, apa saja sebenarnya risiko gagal bayar EasyCash di tahun 2025? Apakah akan terkena BI checking? Apakah akan didatangi debt collector (DC) lapangan? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini:
Sekilas Pinjol EasyCash & Realita Gagal Bayar
Dengan rating tinggi di Google Play Store (4,5 bintang), EasyCash menjadi solusi darurat keuangan bagi banyak orang. Tapi, popularitas ini juga menyiratkan satu hal: banyak pula pengguna yang kesulitan membayar utang mereka. Salah satu penyebab utama adalah tekanan ekonomi seperti penghasilan yang tidak stabil dan pengeluaran yang membengkak.
Pengalaman dari pengguna EasyCash menunjukkan bahwa ketika kondisi keuangan sedang “kritis”, memilih berhenti membayar seringkali menjadi keputusan terakhir. Namun, keputusan ini membawa risiko yang nyata.
Risiko Gagal Bayar EasyCash 2025
1. Bunga dan Denda Harian yang Menggila
EasyCash menggunakan sistem bunga harian berkisar 0,1% hingga 0,3% per hari. Meskipun tampak kecil, jika pembayaran telat selama 30 hari, utang bisa membengkak luar biasa. Contohnya:
Pinjam Rp1 juta → telat 30 hari → denda bisa naik hingga Rp90.000–Rp270.000 (belum termasuk bunga pokok).
Artinya, semakin lama menunda bayar, semakin besar utang yang harus dilunasi. Ini sesuai dengan ketentuan bunga maksimal fintech dari OJK, bukan keputusan sepihak dari aplikasi.
2. Diteror Telepon dan WhatsApp Setiap Hari
Setelah telat membayar selama 2–3 hari saja, pengguna sudah mulai dihujani panggilan dari nomor-nomor tak dikenal. Teror bisa datang pagi, siang, malam, bahkan subuh. Bentuk teror ini bermacam-macam:
-
Telepon langsung dari CS EasyCash (kadang sopan, kadang keras).
-
Ancaman via SMS dan WhatsApp, termasuk penyebaran data pribadi.
-
Gertakan ala debt collector, walaupun belum tentu dilakukan oleh pihak resmi.
Beberapa pengguna bahkan memilih mengganti nomor HP atau memasang aplikasi pemblokir nomor asing karena tidak tahan dengan tekanan psikologis ini.
3. Didatangi DC Lapangan
Salah satu kekhawatiran terbesar pengguna adalah kemunculan DC lapangan yang datang langsung ke rumah. Namun, berdasarkan pengalaman pengguna dan hasil riset:
-
DC lapangan EasyCash hanya aktif di wilayah Jabodetabek.
-
Di luar Jabodetabek (terutama daerah kabupaten atau luar Jawa), risiko didatangi DC sangat kecil atau bahkan tidak ada.
-
EasyCash biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga untuk urusan penagihan lapangan.
Jadi, untuk kamu yang tinggal di luar kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan, relatif lebih aman dari risiko DC lapangan. Meskipun begitu, tetap ada risiko teror digital dan penyebaran data pribadi.
4. Terkena BI Checking atau SLIK OJK
Gagal bayar EasyCash bisa memengaruhi skor kredit kamu di SLIK OJK (dulu dikenal sebagai BI Checking). EasyCash merupakan fintech legal yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga semua data pinjaman dilaporkan ke sistem OJK.
Konsekuensinya:
-
Skor kredit menurun drastis.
-
Sulit mengajukan pinjaman ke bank, koperasi, bahkan aplikasi pinjaman legal lain.
-
Riwayat buruk akan tersimpan selama bertahun-tahun.
Jadi, meskipun EasyCash bukan lembaga perbankan, riwayat pinjamanmu tetap memengaruhi reputasi finansialmu secara nasional.
Solusi Jika Gagal Bayar EasyCash
Jika kamu mengalami kesulitan membayar, cobalah membuka komunikasi dengan pihak EasyCash. Beberapa langkah yang bisa dicoba:
-
Ajukan restrukturisasi atau perpanjangan tenor.
-
Minta pengurangan denda atau bunga.
-
Jelaskan kondisi keuangan kamu secara jujur dan profesional.
Jika negosiasi tidak membuahkan hasil, persiapkan mental dan strategi:
-
Amankan data pribadi.
-
Blokir nomor asing jika merasa terganggu.
-
Jangan terpancing emosi menghadapi ancaman.
Gagal bayar di EasyCash memang membawa risiko serius, mulai dari bunga dan denda yang membengkak, teror telepon setiap hari, kemungkinan DC lapangan (terutama di Jabodetabek), hingga skor SLIK OJK yang rusak. Namun, semua itu bisa dihadapi dengan tenang dan strategi yang tepat.
Jika saat ini kamu sedang mengalami kesulitan bayar, ingat
Komentar