Proyek pembangunan Irigasi desa cidikit diduga Dikerjakan asal jadi

Banten11 Dilihat

Lebak – pengerjaan proyek pembangunan irigasi diduga dikerjakan asal jadi(ASJAD)dan menggunakan batu cadas dan pasir lempung.Khususnya pengerjaan proyek sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah terlebih pihak dinas terkait.

proyek pembangunan saluran irigasi menggunakan anggaran dana desa dengan anggaran 75,527.400.pembangunan sarana fisik desa ketahanan pangan (Katapang) yang berlokasi irigasi dicipongpok kp lebakan manggah desa cidikit, Kecamatan bayah kabupaten Lebak provinsi Banten.

Pembangunan fisik irigasi cipongpok diduga di kerjakan asal Jadi (Asjad)dan amburadul, menggunakan matrial lokal batu cadas dan pasir lempung.

Untuk memastikan proyek pembangunan jaringan irigasi tersebut, yang diduga dikerjakan asal jadi,(Asjad).

Dikonfirmasi salah satu pekerja sekaligus sebagai kepala tukang “Ajo”., saat diminta keterangan terkait penggunaan pasir lokal dan batu cadas iya menunjukan lokasi batu dan pasir,dan ajo juga membenarkan kalau pembangunan tersebut menggunakan batu cadas,itu kan batunya,kalau beli batu dari luar mahal kesini mencapai lebih mahal makanya saya pake batu ini.

Kalau masalah pasir iya menggunakan pasir lokal itu kuarsa/cadas.itu juga saya beli perkarungnya ada yg 5000(lima ribu rupiah) dan kalu yang lebih jauh harganya mencapai Rp 7000(tujuh ribu rupiah).

Lebih lanjut “Ajo”,kang ini yang bertanggung jawab adalah pak Dodo selaku TPKnya,kalau saya disini hanya kerja aja,adapun yang bertanggung jawab itu pak Dodo selaku pelaksana silahkan hubungi aja.Jelas ajo.

Dikonfirmasi “Dodo” selaku TPKnya, via telpon WhatsApp tidak ada jawaban.

Berdasarkan pantauan awak media dilapangan pembangunan fisik irigasi diduga menggunakan pasir lempung untuk memasang dinding bagian pinggir.

Pasir lempung dan batu cadas.di gunakan untuk pembangunan irigasi diduga digunakan sepanjang pengerjaan proyek irigasi.

Bagaimana akan teruji kualitas dari hasil proyek pembangunan irigasi tersebut. Tentunya sangat diragukan, dan dapat dipastikan proyek tersebut tidak dapat bertahan lama.hingga berita ini diterbitkan pihak TPK belum menjawab.

(Sumantri).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *