Utamapos.com – BALIKPAPAN, 16 Oktober 2021 merupakan Hari Pangan Sedunia atau World Food Day. Peringatan Hari Pangan Sedunia ini diinisiasi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Acara global ini menandai hari yang menyerukan kesadaran dunia dan tindakan kolektif untuk memerangi masalah kelaparan dan memastikan pola makan yang sehat untuk semua.
Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Drs H Safaruddin mengatakan, tak hanya merayakan makanan yang dikonsumsi, Hari Pangan Sedunia juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan dan kemandirian pangan. Hal itu sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia 2021 yaitu “Tindakan kita, masa depan kita, untuk produksi, gizi, lingkungan dan kehidupan yang lebih baik”.
“Seiring dengan perkembangan, Kaltim harus mampu mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan. Program-program yang berorientasi dengan kebutuhan pangan harus ditingkatkan,” kata anggota Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum, keamanan, dan hak asasi manusia itu.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim itu pun mengapresiasi program-program pemerintah daerah bersama stake holders di Kaltim dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan. Mulai dari percepatan penambahan luas lahan pertanian, peningkatan kesejahteraan terhadap petani, hingga meningkatkan hasil pertanian.
“Upaya-upaya percepatan pembangunan serta pengembangan kegiatan dalam rangka ketahanan dan kemandirian pangan harus dilakukan, mengingat Kaltim adalah daerah penyangga ibu kota negara. Lumbung pangan Kaltim ke depannya adalah untuk menyangga ibu kota negara,” beber Kapolda Kaltim 2015-2018 itu.
Melalui momentum Hari Pangan Sedunia ini, Safaruddin berharap dengan sinergitas lintas sektor, Kaltim mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Dia pun menyebut beberapa daerah dengan wilayah luas yang dapat dipotimalkan menjadi lumbung pangan seperti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Timur (Kutim), hingga Samarinda.
“Ketika Kaltim mampu mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, akan memberikan multiplier effect bagi semua. Semisal, harga kebutuhan pokok tidak akan mahal, ketersediaan pasokan pangan, hingga meningkatnya kesejahteraan masyarakat, khususnya petani,” tutup Safaruddin. (***)