Dugaan Pungli PIP di SMAN 1 Cilograng,Berdalih infak, Dewan Guru bungkam,Enggan Menjelaskan.
Lebak-Dugaan Pungutan liar (Pungli) bantuan PIP di SMAN 1 Cilograng oleh beberapa awak media kepada pihak sekolah dengan menghadirkan Narasumber yakni orang tua siswi penerima PIP yang diduga di potong pihak sekolah, Selasa (28/5/2024).
Akan tetapi sangat disayangkan, tim awak media tidak bertemu langsung dengan kepala sekolah dikarenakan sedang ada kegiatan diluar, hanya ditemui beberapa orang dewan guru. Pada kesempatan tersebut, dewan guru yang memfasilitasi langsung di cecar dengan beberapa pertanyaan terkait dugaan Pungli tersebut oleh wartawan.
Salah satunya pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan sesuai temuannya di lapangan yaitu soal biaya program Study Tour yang diduga terlalu mahal, potongan PIP 100 ribu berdalih Infak, buku tabungan PIP yang tidak diberikan ke masing-masing penerima hingga dugaan intimidasi diharuskan nya siswa/i penerima bantuan PIP ikut Study Tour.
Saat ditanya soal poin-poin tadi dewan guru tidak bisa menjelaskan secara detail dengan alasan bukan ranahnya. “Mohon maaf kang (kepada wartawan_red) kami dewan guru sibuk dan fokus ke materi pembelajaran untuk mendidik anak, untuk menguruskan soal itu perlu waktu, energi dan tenaga,” jelasnya.
“Kami pihak sekolah memanggil orang tua siswa/i kesini untuk mengklarifikasi apakah keterangan yang disampaikan ke pihak wartawan dilebih-lebihkan, atau benar gak ibu/bapak berbicara seperti itu, ada gak tambahan yang lain, kalau tidak ada berarti selesai kan,” imbuhnya.
“Kemudian mau dibawa kemana arah kasusnya ya silahkan, kami ini lembaga pendidikan ya kan, boro-boro meneruskan kasus itu kami ini kan ditugaskan pemerintah untuk mengajar kalau ngurus-ngurus itu siswa kami bagaimana,” katanya.
Menanggapi hal tersebut Rizwan Comrade yang juga wakil ketua alumni SMAN 1 Cilograng merasa miris dengan pemberitaan soal kisruh di SMAN 1 Cilograng, apalagi soal anggaran PIP yang sangat sensitif jika pada prakteknya dijadikan bahan poya-poya dengan dalih Study Tour.
“Saya sangat miris dengan banyak nya pemberitaan soal SMAN 1 Cilograng, dan ini akan jadi preseden buruk bagi lembaga sekolah Negeri, dari awal sejak kisruh soal kasus pemotongan PIP dan rencana Study Tour, saya menolaknya karena ada yang lebih penting yaitu bagaimana anggaran itu tepat digunakan oleh para siswa untuk kebutuhan sekolah, bukan malah dijadikan ajang jalan-jalan.” Kata Rizwan yang juga mantan Ketua OSIS SMAN 1 Cilograng.
“Saya menolak keras dengan adanya rencana Study Tour yang akan dilaksanakan oleh SMAN 1 Cilograng. Hal ini bukan tanpa alasan, karena sampai saat ini tidak ada insight sedikitpun bagi siswa dari kegiatan tersebut selain jalan-jalan dan menghamburkan uang yang memang tidak sedikit,” tambahnya.
“Jika ada unsur pungutan liar soal dana PIP, saya akan segera membuat laporan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten selaku pihak berwenang yang mengurusi tingkat SMA/SMK agar mendapatkan penjelasan yang utuh. Bahkan jika memang terbukti melanggar petunjuk pelaksanaan Program Indonesia Pintar,” pungkasnya.(Tri/tim)