Utamapos.com, Solok – Pada hari Senin 12 September 2022, tim stunting kelompok 1 Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok
( Berita Mahasiswa ) sukses melaksanakan kegiatan demo masak melalui penyuluhan dan pembagian makanan menu seimbang serta FGD terkait penanganan dan pencegahan stunting ke masyarakat Nagari Tanjung Bingkung kususnya Jorong Koto Tuo.
Tim stunting ini di ketuai oleh Gita Medila, mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Bp 20, dengan dosen pendamping Afrahamiryano S.pd, M.Pd.
Makanan dengan menu gizi seimbang di masak langsung oleh Tim stunting tersebut di rumah dosen yang merupakan Kepala Program Studi Pendidikan Biologi yaitu Helvita Roza S.Pd, M.Pd.Dosen yang akrab di sapa Hel ini menjelaskan dengan detail proporsi makanan dengan menu gizi seimbang dan ikut membantu proses memasak.
Agenda Demo masak dan FGD dilaksanakan di Rumah Gadang yang letaknya bersebelahan dengan Pos Posyandu Jorong Koto Tuo, kegiatan ini bersamaan dengan jadwal posyandu di Jorong Koto Tuo.
Peserta penyuluhan lebih kurang lima puluh orang, beberapa diantaranya adalah ibu hamil, ibu yang memiliki balita.
Ketua PKK Nagari Tanjung Bingkung yaitu Yusneti, yang merupakan istri dari Wali Nagari Tanjung Bingkung juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Kegiatan ini juga di hadiri oleh kepala Jorong Koto tuo, kader kader posyandu, dan bidan desa Jorong Koto Tuo.
Pada Acara tersebut Gita Medila selaku ketua tim mengatakan “Kalau semua elemen berkolaborasi untuk satu sinergi dalam mencegah stunting baik itu masyarakat, kader kader, tim kesehatan, dan pemerintah Insya Allah, Nagari Tanjung Bingkung bisa menurun persentase anak stuntingnya.”
Afrahamiryano selaku dosen pendamping tim stunting kelompok 1 UMMY Solok juga mengatakan bahwa, semuanya terutama ibu yang mempunyai anak harus paham bagaimana cara membaca buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), karna dari sana informasi tumbuh kembang anak dapat di ketahui.
Dalam Agenda tersebut juga memuat diskusi mendalam antara masyarakat, mahasiswa, kader kader posyandu, ketua PKK, serta pemerintah setempat untuk membahas Sebab dan akibat stunting di Nagari Tanjung Bingkung kususnya ajorong Koto Tuo, hasilnya didapatkan informasi bahwa di Jorong Koto Tuo ini sulit akses air bersih, dan sumurnya sering mengalami kekeringan terutama saat musim kemarau, Masyarakat banyak yang BAB ke sungai, Penerapan jamban sehat masih kurang, itu semua di picu oleh sulitnya akses air bersih.
Ketika media utama pos melalui ketua stunting akan di adakan kembali penyuluhan lanjutan terkait masalah yang sedang terjadi,bisa saja sewaktu waktu ada kegiatan membuat alat sederhana untuk pembersihan air, tentunya tetap bekerja sama dengan pemerintah setempat, kader kader yang terlibat, dan masyarakatnya.
JE