KEPULAUAN MERANTI-, Bupati Meranti H Muhammad SH MM Pimpin Apel Siaga Penaggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan ( KARLAHUT ) Bersama Forkopimda di Halaman Kantor Bupati Kepulauan.(01/02/2023)
Dalam penyampaianya Bupati Meranti H Muhammad SH MM mengatakan bahwa, pada tanggal 24 Februari 2023 telah ditetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2023.
Masa status siaga tersebut berlangsung dari tanggal 24 Februari sampai dengan 30 November 2023. Maka pada hari ini kita melaksanakan Apel Siaga sebagai bentuk kesiapan dalam menanggulangi bencana karhutla di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Hal ini dikarenakan Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang rentan terjadinya bencana Karhutla. Untuk itu diharapkan seluruh elemen dan stakeholder terkait, dituntut untuk siap siaga dalam mengahadapi dan menanggulangi karhutla.
Presiden Republik Indonesia Bapak Ir H Joko Widodo telah menyampaikan 6 Arahan Presiden tentang Pengedalian Karhutla :
- Prioritas upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot dan patroli lapangan.
- Monitoring dan pengawasan harus sampai bawah, libatkan babinsa, bhabinkamtibmas, kepala desa dalam penanganan karhutla. Ajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat.
- Cari solusi yang permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.
- Penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologis gambut harus terus dilanjutkan.
- Jangan biarkan api membesar, harus tanggap dan jangan terlambat sehingga api sulit dikendalikan.
- Langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi, berikan sanksi yang tegas sehingga ada efek jera.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan pada Rapat Koordinasi Khusus Antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yahun 2023 tanggal 20 Januari 2023, memberi arahan bagi daerah yang mulai mengalami kejadian kebakaran hutan lahan untuk segera menetapkan status siaga darurat bencana karhutla.
“Gubernur Riau juga memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Karhutla tanggal 15 Februari 2023 bagi pemerintah Kabupaten untuk melaksanakan apel kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan dalam rangka untuk mengantisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” kata H Muhammad SH MM.
“Berdasarkan data dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika, hingga februari 2023 sebagian besar dari wilayah riau sudah mengalami penurunan curah hujan. Prakiraan awal musim kemarau di Kabupaten Kepulauan Meranti terjadi pada Bulan Februari 2023 dimana musim kemarau tahun ini lebih kering bila dibandingkan dengan musim kemarau 3 tahun sebelumnya,” kata H Muhammad SH MM.
“Puncak musim kemarau diprakirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023. Untuk itu perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti”, sebut H Muhammad SH MM.
Kejadian kebakaran hutan dan lahan tidak mengenal batasan, hutan lindung, hutan tanaman industri, perkebunan milik masyarakat maupun lembaga usaha, juga dapat mengalami karhutla.
Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian karhutla, tidak bisa dilakukan hanya dari satu pihak.
Namun perlu adanya kerjasama yang baik antara seluruh stakeholder, kita tidak perlu saling menyalahkan, tapi berupaya memberikan kontribusi yang maksimal, karena tindakan saling menyalahkan, tak akan pernah menyelesaikan masalah. Sebaliknya malah membuat masalah baru, hal itu tentu tidak kita inginkan dan tidak boleh terjadi.
Banyak kerugian akibat karhutla yaitu udara tercemar akibat kabut asap, jarak pandang terganggu, transportasi terganggu, dan penyakit pernafasan lainnya. Karena itu harus dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Dan hal itu menjadi tanggung jawab kita semua.
Peserta apel yang berbahagia
untuk mengantisipasi dan mencegah karhutla memang membutuhkan koordinasi yang lebih intensif, untuk itu setelah apel siaga ini, seluruh pemangku kepentingan, kami instruksikan agar saling meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun selama ini.
“Terlebih ketika sudah terjadi bencana karhutla. Antar satu instansi baik pemerintah, aparat, lembaga usaha dan masyarakat harus saling bahu membahu. Langkah ini penting agar bencana karhutla tersebut, tidak menjadi kabut asap yang merugikan semua pihak,” kata H Muhammad SH MM.
“Kami minta kepada seluruh petugas dan instansi terkait agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat”, tutup H Muhammad SH MM.(Bom)