Utamapos.com, Jakarta – Pemerintah telah membuka pintu penerbangan internasional dari 19 negara ke Bali dan Kepulauan Riau (Kepri). Itu tentu patut diapresiasi. Ini adalah kebijakan yang sudah lama kita tunggu-tunggu di sektor pariwisata. Apalagi, baik Bali maupun Kepulauan Riau merupakan destinasi yang berkontribusi besar terhadap kunjungan wisatawan.
Artikel terbaru ini akan berbagi opini tentang karantina di dalam kamar itu sangat membosankan sekali.Oleh karena itu, pasokan akomodasi lebih besar dari wisatawan asing dibandingkan wisatawan asing. Di Bali, 70 persen kunjungan berasal dari wisatawan asing. Jika belum dibuka, hunian tidak bisa digenjot tinggi. Jadi, apakah mungkin untuk meningkatkan okupansi hotel dalam waktu dekat?
Nah, inilah tantangannya. Kalau bicara pasar, tidak mungkin begitu pintu dibuka, permintaan langsung muncul. Lain halnya dengan turis asing. Hal ini karena membuka pintu bagi wisatawan asing erat kaitannya dengan maskapai penerbangan juga. Maskapai tidak bisa hanya membawa satu atau dua orang. Mereka (maskapai penerbangan) juga akan melihat bagaimana kondisi pasar.
Begitu ada keyakinan bahwa negara kita sudah terbuka, mereka akan bersedia menjual destinasi tersebut (ke Indonesia). Jika ada permintaan, tentu akan ada penerbangan langsung juga. Tentu proses ini harus dilalui. Kemudian, para wholesaler ini juga memiliki rekanan terkait dengan 19 negara tujuan. Tentunya mereka akan berusaha menjual bahwa Bali dan Kepri boleh buka dengan keterbatasannya.
Saat ini tentunya traveler memiliki banyak pertimbangan. Mengingat masih banyak batasan ketat bagi kedatangan wisatawan asing. Salah satu kebijakan yang tentunya menjadi pertimbangan penting adalah masa karantina. Masa karantina ini akan membuat biaya perjalanan menjadi besar. Selain itu, mereka harus berkomitmen untuk karantina penuh di kamar hotel selama lima hari.
Kami berharap ada evaluasi kebijakan karantina tidak hanya di kamar, tapi juga di hotel. Sebab, jika lima hari hanya di dalam kamar, pasti para pelancong dari luar negeri ini juga bosan. Traveler ini masih harus dikarantina, tapi juga tetap bisa menikmati fasilitas hotel. Itulah ulasan tentang opini karantina di dalam kamar itu sangat membosankan sekali. Semoga bermanfaat untuk Anda.