Gagal bayar pinjaman online atau yang biasa disebut galbay pinjol memang jadi momok menakutkan bagi banyak orang. Tekanan dari pihak penagih atau debt collector (DC) membuat sebagian nasabah panik dan buru-buru mencari jalan keluar instan, misalnya dengan mengganti nomor HP, menonaktifkan WhatsApp, bahkan sampai menghapus akun media sosial dan email. Pertanyaannya, apakah langkah ini benar-benar solusi? Atau justru membawa masalah baru?
Artikel ini akan membahas secara tuntas dampak dari mengganti identitas digital saat galbay pinjol, serta memberikan solusi terbaik agar terhindar dari jebakan utang yang tidak ada ujungnya.
Mengapa Banyak Orang Ingin Ganti Nomor dan Medsos Saat Galbay?
Biasanya, ketika jatuh tempo pinjol, DC akan mulai menghubungi nasabah lewat berbagai saluran komunikasi. Dari telepon, SMS, hingga chat WhatsApp. Tidak jarang, bahasa yang digunakan bernada kasar, penuh ancaman, bahkan bisa mengganggu mental.
Karena tidak tahan dengan tekanan itu, banyak orang berpikir bahwa dengan mengganti nomor HP, menutup WhatsApp, atau menghapus akun media sosial, mereka bisa lepas dari teror DC. Logikanya sederhana: kalau DC tidak bisa menghubungi, berarti masalah selesai. Namun kenyataannya, tidak sesederhana itu.
Benarkah Ganti Nomor HP dan Medsos Melanggar Hukum?
Inilah yang sering dijadikan “senjata” oleh DC untuk menakut-nakuti nasabah. Mereka bilang mengganti nomor HP saat gagal bayar bisa dianggap melanggar hukum atau masuk kategori penipuan. Padahal, tidak ada aturan hukum yang melarang seseorang mengganti nomor HP, email, atau akun media sosialnya.
Nomor, WhatsApp, maupun akun media sosial adalah hak pribadi. Anda bebas menghapus atau menggantinya kapan saja. Ancaman DC yang menyebut hal itu melanggar hukum hanyalah cara untuk menakut-nakuti agar nasabah segera membayar.
Risiko Sebenarnya dari Ganti Nomor Saat Galbay
Walaupun tidak melanggar hukum, mengganti nomor HP atau akun medsos saat galbay tetap punya beberapa konsekuensi yang harus dipahami:
-
DC Akan Kesulitan Menghubungi
Teror akan berkurang karena jalur komunikasi putus. Namun, jangan salah, DC bisa saja mencari cara lain untuk melacak data Anda. -
Kemungkinan Menghubungi Kontak Darurat
Jika nomor utama Anda sudah tidak aktif, biasanya DC akan menghubungi kontak darurat yang Anda cantumkan saat registrasi. Ini bisa membuat keluarga, teman, atau rekan kerja ikut terganggu. -
Riwayat Kredit Tetap Buruk
Meski berhasil menghindari teror, catatan gagal bayar tetap tersimpan. Jika pinjol itu terdaftar resmi di OJK dan terhubung ke SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan), reputasi finansial Anda bisa terkena dampaknya.
Solusi yang Lebih Tepat Daripada Mengganti Nomor
Daripada hanya lari dari masalah dengan mengganti identitas digital, ada beberapa langkah yang lebih bijak untuk diambil:
-
Berhenti Gali Lubang Tutup Lubang
Jangan menambah utang baru untuk menutup utang lama. Cara ini hanya akan memperparah kondisi keuangan. -
Komunikasikan Kondisi Anda
Jika pinjol yang Anda gunakan resmi terdaftar OJK, coba komunikasikan kondisi keuangan dengan pihak penyedia pinjaman. Beberapa aplikasi pinjol legal memiliki opsi restrukturisasi cicilan. -
Prioritaskan Pinjol Legal
Jika punya utang di banyak aplikasi, fokuskan dulu pembayaran ke pinjol legal. Pinjol ilegal biasanya hanya mengandalkan teror, tidak punya jalur hukum yang jelas. -
Jaga Mental dan Kesehatan Psikologis
Teror DC memang bisa memengaruhi mental. Jika sudah terlalu mengganggu, sah-sah saja mengganti nomor demi ketenangan. Namun, lakukan dengan sadar bahwa itu bukan solusi utama, melainkan langkah perlindungan diri. -
Cari Pendampingan
Beberapa lembaga bantuan hukum dan komunitas anti-pinjol bisa memberikan arahan, terutama jika Anda merasa diperlakukan tidak adil oleh DC.
BACA JUGA: Panik Galbay Pinjol? Ini Batas Aman Hutang Yang Tertunggak!
Kesimpulan
Mengganti nomor HP, WhatsApp, email, atau menghapus akun media sosial saat gagal bayar pinjol tidak melanggar hukum. Itu adalah hak setiap individu. Namun, langkah ini bukan solusi permanen, melainkan hanya cara untuk melindungi mental sementara dari teror DC.
Solusi terbaik tetaplah berhenti gali lubang tutup lubang, prioritaskan pembayaran pinjol legal, dan komunikasikan kondisi finansial jika memungkinkan. Ingat, gagal bayar bukan akhir segalanya. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan mental, memperbaiki kondisi keuangan, dan berhenti terjebak dalam lingkaran utang pinjol.
Komentar